Astaxanthin adalah antioksidan jenis karotenoid yang memberi warna oranye atau merah alami pada buah dan sayuran serta hewan.
Beberapa sumber makanan yang tinggi karotenoid adalah ubi jalar, semangka, blewah, paprika merah dan kuning, tomat, hingga wortel dan mangga. Pada hewan, astaxanthin banyak ditemukan pada biota laut seperti rumput laut merah (red algae), salmon, lobster, dan udang.
Astaxanthin adalah antioksidan yang bisa dikonsumsi secara alami atau dalam bentuk suplemen.
Sudah cukup banyak penelitian yang dilakukan untuk mencari tahu manfaat astaxanthin untuk kesehatan.
Secara umum, berikut berbagai klaim manfaat astaxanthin yang perlu Anda ketahui:
Membantu melawan radikal bebas
Mengobati berbagai masalah kulit
Meningkatkan kesuburan pria
Meredakan nyeri sendi
Menjaga kesehatan jantung
Belum ada penelitian yang menyatakan dosis pasti astaxanthin untuk mengatasi kondisi medis tertentu. Namun, dosis yang umumnya direkomendasikan untuk astaxanthin dalam bentuk obat minum adalah antara 4–12 mg per hari.
Jika dikonsumsi sesuai dosis yang direkomendasikan, suplemen astaxanthin umumnya tidak menyebabkan efek samping. Namun, jika astaxanthin digunakan hingga dosis 48 mg per hari, dapat menyebabkan warna feses menjadi kemerahan.
Ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum menggunakan astaxanthin, yaitu:
Jangan menggunakan produk yang mengandung astaxanthin jika Anda alergi terhadap bahan ini, canthaxantin, atau obat jenis 5-alpha-reductase inhibitor, seperti finasteride.
Astaxantine bisa dihasilkan oleh beberapa jenis alga dan beberapa jenis makanan laut, seperti salmon atau lobster, jangan gunakan produk yang mengandung astaxantin jika Anda alergi jenis alga atau makanan laut tersebut.
Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita penyakit autoimun, osteoporosis, hipokalsemia, gangguan kelenjar paratiroid, gangguan hormonal, atau hipotensi.
Beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, atau produk herbal tertentu.
Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui.
Segera temui dokter jika terjadi reaksi alergi atau overdosis setelah menggunakan astaxantin atau produk yang mengandung bahan ini.
Sumber:
Astaxanthin in Skin Health, Repair, and Disease: A Comprehensive Review – https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5946307/
Davinelli, S., Nielsen, M., & Scapagnini, G. (2018). Astaxanthin in Skin Health, Repair, and Disease: A Comprehensive Review. Nutrients, 10(4), pp. 522.
MIMS Indonesia (2020). Astaxanthin.
Kommentit